Perbedaan Hub dan Switch pada Jaringan Komputer Serta Contoh Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari Hari

Hub dan Switch adalah alat jaringan komputer yang digunakan untuk central atau pusat, yang pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama yaitu perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dalam suatu jaringan. Switch dioperasikan oleh Data link layer dimana switch tidak hanya digunakan untuk mengirim atau menerima sinyal, tetapi juga memproses informasi pada layer data link tersebut. Informasi yang dicek berupa mac Address dari setiap komputer dan perangkat yang tersambung. Switch juga lebih cerdas dari pada Hub karena Switch dapat mengenali alamat data yang harus ditransmisikan dan mampu mengatur lalu lintas data dalam jaringan secara lebih baik dibandingkan dengan Hub.


Hub dioperasikan oleh Physical layer yang bekerja dengan membagikan data ke setiap perangkat yang terhubung dengan jaringan. Hub tidak mengatur alur jalannya data di jaringan, jadi setiap packet data yang melewati Hub akan dikirim (broadcast) ke semua port yang ada hingga packet data tersebut sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat membuat hub menjadi collisions dan memperlambat jaringan. Hub juga tidak memiliki keamanan apapun karena transfer data akan dikirimkan secara langsung ke perangkat yang terhubung. Hub biasa digunakan pada jaringan di dalam sebuah rumah, atau bisa juga digunakan pada sebuah rental komputer / warnet.


Berikut ini adalah contoh rangkaian jaringan komputer sederhana dengan mengggunakan hub dan switch.

Rancangan Jaringan Sederhana
Gambar 1. Rancangan Jaringan Sederhana


Jaringan ini terdiri dari beberapa komponen atau device yaitu 10 PC, 2 Laptop, 2 Switch dan 1 Hub. Untuk menghubungkan semua perangkat tersebut, saya menggunakan prefix /28 dengan IP Address 192.168.10.0 dan Subnet Mask 255.255.255.240. IP Address 192.168.10.0/28 dapat menampung jumlah host sebanyak 14 host. Adapun IP address yang digunakan pada perangkat-perangkat jaringan tersebut yaitu:
  1. PC0 menggunakan IP Address 192.168.10.1 dengan prefix /28.
  2. PC1 menggunakan IP Address 192.168.10.2 dengan prefix /28.
  3. PC2 menggunakan IP Address 192.168.10.3 dengan prefix /28.
  4. PC3 menggunakan IP Address 192.168.10.4 dengan prefix /28.
  5. PC4 menggunakan IP Address 192.168.10.5 dengan prefix /28.
  6. Laptop0 menggunakan IP Address 192.168.10.6 dengan prefix /28.
  7. PC5 menggunakan IP Address 192.168.10.7 dengan prefix /28.
  8. PC6 menggunakan IP Address 192.168.10.8 dengan prefix /28.
  9. PC7 menggunakan IP Address 192.168.10.9 dengan prefix /28.
  10. PC8 menggunakan IP Address 192.168.10.10 dengan prefix /28.
  11. PC9 menggunakan IP Address 192.168.10.11 dengan prefix /28.
  12. Laptop1 menggunakan IP Address 192.168.10.12 dengan prefix /28.

Seperti yang terlihat pada Gambar 1, perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan device dari No 1-6 pada penomoran diatas kedalam suatu jaringan yaitu dengan menggunakan Switch0. Untuk device 7-10 perangkat yang digunakan yaitu Switch1, sedangkan device 11-12 menggunakan perangkat Hub0. Untuk membuat sebuah jaringan, kita juga harus mengetahui jumlah host yang bisa digunakan untuk menghubungkan device-device yang ada. Pada jaringan diatas, terdapat 12 device yang berarti jumlah host yang diperlukan minimal sebanyak 12 host. Dengan IP Address 192.168.10.0/28, jumlah host yang tersedia untuk digunakan yaitu sebanyak 14 host. Jika host yang digunakan lebih dari 14, maka pengiriman data yang menggunakan host lebih dari 14 akan gagal atau failed. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada perhitungan subnetting berikut.


IP Address: 192.168.10.0 /28
Subnet Mask → 11111111 11111111 11111111 11110000
                                    x = 4, y = 4
  • Jumlah Subnet = 2˟ = 2⁴ = 16
  • Jumlah Host = 2ΚΈ - 2 = 2⁴ - 2 = 14
  • Subnetmask = 256 - 16 = 240
  • Blok Subnet = 256 - 240 = 16
(0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, 240)

Tabel Subnetting







Tabel diatas menunjukkan ip network, ip awal, ip akhir dan ip broadcast pada sebuah jaringan komputer. Dari keempat ip tersebut, yang bisa digunakan dalam membangun sebuah jaringan komputer hanya di range ip awal - ip akhir, sedangkan untuk ip network dan ip broadcast tidak bisa digunakan. Jika ip awal - ip akhir ditotal, maka jumlahnya sebanyak 14 ip. Itulah sebabnya ketika host yang digunakan lebih dari 14, maka pengiriman data yang menggunakan host diluar range ip tersebut akan gagal atau failed.

Rangkaian diatas akan menghasilkan sebuah proses pengiriman data sebagai berikut.



Pada simulasi yang telah dilakukan, terlihat bahwa pengiriman data dari PC4 ke PC2 dan dari PC6 ke PC2 berhasil. Pengiriman tersebut sukses dikarenakan pengiriman data/surat dari PC4 ke PC2 dan dari PC6 ke PC2 tidak saling bertabrakan saat melakukan prose pengiriman data, sehingga pngiriman data tersebut tersampaikan. Sedangkan pada proses pengiriman data dari Laptop1 ke PC5 terjadi failed dikarenakan pengiriman data/surat dari PC4 ke PC2 dengan Laptop1 ke PC5 saling bertabrakan di Switch0, sehingga pengiriman data dari Laptop1 ke PC5 tidak terkirim atau gagal.

Kesimpulan

Hub dan Switch merupakan perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dalam suatu jaringan. Dengan menggunakan Hub atau Switch, komputer satu dengan komputer lain dalam suatu jaringan dapat saling bertukar/menigirim data. Akan tetapi, Switch lebih cerdas dari pada Hub karena Switch dapat mengenali alamat data yang harus ditransmisikan dan mampu mengatur lalu lintas data dalam jaringan, sedangkan Hub tidak dapat mengatur alur jalannya data di jaringan, sehingga hal tersebut dapat membuat Hub menjadi collisions dan memperlambat jaringan.

LihatTutupKomentar